DON’T FORGET by DEMI LOVATO
Did you forget
That I was even alive
Did you forget
Everything we ever had
Did you forget
Did you forget
About me
Did you regret
Ever standing by my side
Did you forget
What we were feeling inside
Now I'm left to forget
About us
But somewhere we went wrong
We were once so strong
Our love is like a song
You can't forget it
So now I guess
This is where we have to stand
Did you regret
Ever holding my hand
Never again
Please don't forget
Don't forget
We had it all
We were just about to fall
Even more in love
Than we were before
I won't forget
I won't forget
About us
But somewhere we went wrong
We were once so strong
Our love is like a song
You can't forget it
Somewhere we went wrong
We were once so strong
Our love is like a song
You can't forget it
At all
And at last
All the pictures have been burned
And all the past
Is just a lesson that we've learned
I won't forget
I won't forget us
But somewhere we went wrong
Our love is like a song
But you won't sing along
You've forgotten
About us
nyesel gue semalem tidur malem. NGAAAAAANTUK sekali hahaha! gue cuma ngga bisa matiin tv-nya karena ada ORLANDO BLOOM hahahaha! gapapa sih.. bukan salah dia jadi ganteng hahaha :P
pengen makan yang manis-manis deh (kayak gue gituuuu deh :P ) tapi pudding super enak (lebay!) sudah abis dan ngga ada coklat di dalam kulkas.. betapa menyedihkannya hidup saya (sekali lagi LEBAY!)
gue baru aja membaca blog milik erc di post yang judulnya “SENSITIVE ME” nama gue ditulis dan quote:
Maria Laurenzia Luna -for putting love in everything she do or does-
bukan gombal tapi serius, gue kaget dan terharu akan kata2 itu. sebencinya gue sama orang, sesebelnya gue sama kerjaan gue (haha!), semalesnya gue ngapain, se-emte-nya gue ke orang : gue selalu berusaha memasukkan unsur CINTA dan SAYANG ke dalam segala hal yang gue lakuin, dengan dasar walaupun gue ngga enjoy melakukannya orang lain yang terlibat dalam hal itu seneng dan gue maksimal (walau dalam prosesnya cranky to the max). bagi gue proses itu yang paling penting, tapi kalo hasilnya oke bagi gue dan semua orang lainnya that’s the cherry on top. erc bener2 bikin gue jadi refleksi dadakan.
sebenarnya, ketika saat ini saya menulis post ini saya merasa down, tidak senang, sedih, dan kawan-kawannya. entah kenapa, ada sesuatu yang berat mengganggu pikiran. tidur di kelas jadi ngga tenang, ketiduran ketika nebeng (maaaaaaaaaaafff banget be, haha) juga ngga tenang. ada suatu hal yang SALAH BANGET dan benar-benar saya tidak bisa terima. mana ditambah baru saja saya membuka blog adik saya sendiri dan quote:
school exam is not really important, coz the final one has passed, with the best works i've ever done! i work so hard, i got my power full-charge, and i help and being helped by friends, hahaa..
i mean, after 3 years we have been together, how could i be so mean to not gave them answers? we all want to graduate, no excuse.
kurang tambah depresi apa coba?! saya, secara pribadi, beranggapan TOLOL apabila indikator keberhasilan belajar di suatu institusi pendidikan selama tiga (atau yang beruntung empat) tahun adalah empat-lima hari ujian (nasional maupun sekolah; terutama sekolah sih). tetapi bukan berarti itu ngga penting. se-TOLOL-nya UN atau US (US masih masuk akal karena lebih bagus dong sekolah yang nentuin kita lulus apa ngga. kita belajar cara mereka, standard mereka, dengan mereka; kasarnya mereka yang tahu dan ngerti kita) pasti ada sisi positifnya. at least buat review apa yang sudah kita pelajari dan melihat “pelajaran” dari sudut pandang lain (kaan biasanya dari guru kesayangan. UN kaan dari guru orang, lumayan refreshing) tapi serius-duarius deh, nyontek dan/atau ngasih jawaban?!?! do you really sink that low even for “100% graduation” ? saya melihat alasannya untuk “teman seperjuangan 3 tahun” dan/atau “keinginan untuk lulus” sebagai manifestasi pemikiran bahwa ujian itu untuk lulus. jadi sebenarnya apa inti “ujian” itu dan buat apa? agak ambigu dan terlihat pointless. siswa/i sudah terlanjur memiliki pemikiran bahwa ujian itu cuman buat lulus. that’s it. berarti pendapat saya sedikit benar bahwa hal itu TOLOL dan seharusnya ngga perlu ada aja..
okeh, kembali ke depresi. ngga usah deh. jadi makin sebel.
whatever, L.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar