di kapal di dalam bus
menunggu besi raksasa ini merapat
aku berbincang-bincang tadi di atas
aku memandang air beriak
bayang bayang orang orang tertentu terbias
aku melihat NAMANYA disana, di atas air
dia aku cari; dia aku lihat
aku mencari-cari dia
aku tahu dia selalu ada, selama ini
walau hanya dalam imaji
tapi dia ada
aku tak lagi Enggar yang hanya berbicara dengan lautnya
aku bertemu dengan Agusku, lautku, sahabatku
aku berkomunikasi dengannya
belum tahu lagi kapan dia bisa aku temukan lagi
setiap detik yang kulalui adalah sebuah harta karun
seakan genggaman tanganku dengannya akan lepas
lenyap hancur bersama buih
lautku, agusku, gelap
dia hanya diterangi ratu malam yang malu-malu mengintip dari balik awan
kedua aku melihatnya
ia tersenyum pilu, aku mati, katanya
jangan sayang, pintaku
tapi semua cerah, biru
INDAH
sore itu,
diatas lautku, di ujung lain kapal feri itu
menghadap keluar sana, seakan dunia milik mereka
hanya memandang, ataukah...? tak tahu
berdua mencari jawaban
hari menjelang malam
hilang. gelap.
agus membisikan namanya padaku malam itu
menuliskan lewat buih-buihnya
menunggu besi raksasa ini merapat
aku berbincang-bincang tadi di atas
aku memandang air beriak
bayang bayang orang orang tertentu terbias
aku melihat NAMANYA disana, di atas air
dia aku cari; dia aku lihat
aku mencari-cari dia
aku tahu dia selalu ada, selama ini
walau hanya dalam imaji
tapi dia ada
aku tak lagi Enggar yang hanya berbicara dengan lautnya
aku bertemu dengan Agusku, lautku, sahabatku
aku berkomunikasi dengannya
belum tahu lagi kapan dia bisa aku temukan lagi
setiap detik yang kulalui adalah sebuah harta karun
seakan genggaman tanganku dengannya akan lepas
lenyap hancur bersama buih
lautku, agusku, gelap
dia hanya diterangi ratu malam yang malu-malu mengintip dari balik awan
kedua aku melihatnya
ia tersenyum pilu, aku mati, katanya
jangan sayang, pintaku
tapi semua cerah, biru
INDAH
sore itu,
diatas lautku, di ujung lain kapal feri itu
menghadap keluar sana, seakan dunia milik mereka
hanya memandang, ataukah...? tak tahu
berdua mencari jawaban
hari menjelang malam
hilang. gelap.
agus membisikan namanya padaku malam itu
menuliskan lewat buih-buihnya
_________________________________________________________________
destination : Lampung, Indonesia
Sunda Strait, 23 Agustus 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar